Jenis-Jenis Investasi

Jenis-Jenis Investasi



Investasi adalah suatu tindakan untuk menaruh modal, kapital dan uang dengan tujuan untuk menghasilkan uang untuk masa yang akan datang dan dikelola dengan pasif, tanpa usaha yang berlebihan. 

Keuntungan berhubungan dengan resiko, apabila ingin mendapat keuntungan yang besar maka resiko yang dihadapi juga besar. Apabila tidak suka dengan resikonya, maka janganlah melakukan investasi yang keuntungannya besar. 

Apabila terdapat tawaran berinvestasi dengan keuntungan sangat besar namun dengan tidak ada resiko, maka perlu berhati-hati, bisa jadi itu adalah sebuah tipuan.

Ada 2 Jenis Investasi Berdasarkan Kurun Waktunya : 


A. Investasi Jangka Pendek 

Jenis investasi jangka pendek memiliki periode waktu yang pendek dari kurun waktu 3 bulan hingga 1 tahun maka hasilnya akan terlihat. Biasanya jenis investasi ini disebut juga investasi sementara, untuk mengamankan dana sembari mencari dan menunggu investasi lain yang memiliki keuntungan yang lebih maksimal. 

Contoh investasi jangka pendek yaitu Reksa Dana. 

B. Investasi Jangka Panjang 

Jenis investasi yang membutuhkan waktu lama untuk mendapatkan keutungan. Memiliki keuntungan yang lebih maksimal dibandingan investasi jangka pendek, namun dengan resiko yang lebih besar. 

Ada banyak intrument dalam jenis investasi jangka panjang ini, namun yang cukup populer adalah Saham. 

Berikut Ini Beberapa Intrument Investasi : 

1. Reksa Dana 

Reksa Dana adalah wadah yang menghimpun dana atau modal dari investor yang diinvestasikan dalam bentuk portofolio investasi melalui manajer investasi. Intrument pada investasi ini mirip dengan tabungan, namun memiliki beberapa perbedaan pada tingkat bunga dan waktunya jatuh tempo. 

Dengan keuntungan 5-7 % dengan resiko 0 (risk free rate). Semakin banyak uang yang diinvestasikan, maka tingkat suku bunga yang diterima juga semakin besar pula. Di intrument ini juga terdapat lembaga penjamin, dimana ada jaminan dari LPS untuk desposito yang kurang dari Rp. 2 milyar. 

Investasi ini sangat cocok bagi investor yang ingin berinvestasi dalam jangka pendek (kurang dari 1 bulan). Selain kelebihan yang dijelasakan sebelumnya, ada pula kerugian, yaitu uang yang diinvestasikan di reksa dana tidak bisa diambil sewaktu-waktu karena terdapat tenor yang mengikat. 

Ada beberapa jenis Reksa Dana : 

a) Reksa Dana Saham 

Keuntungan bervariasi, biasanya mengikuti dari keuntungan Indeks Harga Saham Gabunga (IHSG), keuntungan IHSG pada tahun 1982 – 2019 yaitu kurang lebih 12 % dan mendapat potongan 1-4 %. 

Memiliki resiko yang besar, terutama untuk resiko kehilangan uang karena harga yang naik turun. Jenis investadi ini tidak ada lembaga penjamin. Cocok untuk investor yang suka berinvestasi dengan kurun waktu lebih dari 3 tahun. 

b) Reksa Dana Pendapatan Tetap 

Investasi dalam bentuk uang. Dengan cara ini, investor akan mendapat pendapatan tergantung dari jumlah periodenya. 

Jenis investasi ini cocok untuk para pemula karena memiliki resiko kerugian yang kecil. 

c) Reksa Dana Campuran 

Jenis investasi ini merupakan percampuran dari reksa dana saham dan reksa dana pendapatan tetap. Memilki tingkat keuntungan yang lebih tinggi dari keuntungan reksa dana pendapatan tetap. 

d) Reksa Dana Pasar Ruang 

Investasi ini cocok untuk orang yang suka berinvestasi dalam jangka pendek. Memiliki resiko lebih kecil dari reksa dana lain berbanding lurus pada tingkat keuntungan yaitu keuntungan yang kecil. 

e) Reksa Dana Index 

Reksa dana yang dikelola secara pasif, dimana investor tidak perlu turut serta pada jual beli dalam suatu bursa. Keuntungan yang didapat oleh investor sejalan dengan index selisih yang kecil. 

2. Emas 

Emas merupakan pilihan tepat bagi Anda yang menyukai investasi dalam bentk fisik dengan nilai intrisik yang lebih jelas. Disarankan untuk memilih emas batangan daripada emas perhiasan, karena nilai emas batangan dinilai murni dari beratnya. Untuk investasi emas nilainya cenderung stabil dan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. 

Namun menurut Warren Buffett seorang investor terhebat di dunia, emas bukan merupakan aset produktif untuk investasi. 

3. Obligasi 

Investasi ini dilakukan dengan cara meminjamkan uang dan pihak peminjam akan mengembalikan uang dengan tambahan bunga pinjaman. Memiliki resiko yang kecil karena sudah mendapat kepastian besaran uang yang akan dikembalikan. Investasi ini juga bisa dijual belikan. 

Ada 2 Jenis Obligasi : 

i. Obligasi Negara 

Memiliki besar keuntungan dari 7-9% , dan resiko mendekati 0(risk free rate), dimana ada resiko volatilitas harga dalam jangka pendek. 

Investasi ini cocok untuk investor dalam kurun waktu 6 bulan - 3 tahun. 

ii. Obligasi Korporasi 

Keuntungan 7-12% resiko tergantung dari rating dari lembaga pemeringkat, masih terbilang kecil selama diverifikasi. 

Cocok untuk investor dengan jangka menengah yaitu 6 bulan - 3 tahun. 

4. Simpanan Koperasi. 

Memiliki keuntungan sebesar 7–15% tergantung dari skala koperasi dimana terdapat macam-macam koperasi dan lamanya koperasi, yaitu ada loperasi simpan pinjam, Koperasi serba usaha dan Koperasi karyawan. 

Resiko koperasi dengan keamanannya yang rendah, seperti pada kasus koperasi yang membawa lari uang nasabah. Karena tidak ada lembaga penjamin dan ada pula resiko likuiditas atau uang tidak dapat dicairkan sewaktu-waktu dan seandainya bisapun akan ada penalti yang besar. 

Pilih koperasi yang terpercaya yang mempunyai trak record yang baik, terbukti mampu melewati minimal 2 masa krisis, mendapat penghargaan dari kementrian koperasi dan jangan tergiur pada koperasi yang menawarkan bunga diatas 15%. 

5. P2P Lending. 

Memiliki keuntungan 7-18% tergantung tipe pinjaman, platfrom, tingkat gagal bayar dan credit score atau grade. 

Resiko yang dihadapi lebih besar dari semua investasi sebelumnya. Karena tingkat gagal bayar lebih tinggi dibanding investasi lainnya. Karena tidak adanya lembaga penjamin dan tidak ada pula lembaga pemeringkat rating pinjaman. 

Sebelum memilih jenis investasi ini, sebaiknya pilihlah P2P Lending yang sudah mendapat izin dari OJK, pilih yang sudah mendapat seri A dari venture capitalis dan fokuslah untuk menghindari pinjaman yang beresiko. 

6. Saham 

Investasi saham banyak menarik para pemula untuk berinvestasi. Ada banyak perusahaan sekuritas yang mudah diakses dan terdapat banyak sumber untuk pembelajaran berinvestasi saham, sehingga lebih mudah untuk memulainya. 

Saham Memiliki 2 keuntungan, yaitu capital gain dan dividen. Untuk capital gain sebesar kurang lebih 12 % dan untuk dividen berkisar 1-3 %. 

Cocok untuk investor yang suka berinvestasi untuk kurun waktu lebih dari 3 tahun. Investor harus memiliki banyak strategi dalam berinvestasi saham. 

Perlu diingat kalau melakukan investasi saham akan memakan waktu dari investor, maka harus bisa membagi waktu antara pekerjaan tetap dengan investasi yang dilakukannya. 

7. Properti 

Investasi properti memiliki kesamaan dengan investasi emas, dimana ada benda fisik yang dibeli. Keuntungan tergantung dari lokasi yang strategis, tetapi ada pula dari keuntungan sewa yang berkisar kurang lebih 3-5% dari total properti, dan ada pula dari keuntungan pada harga kenaikan tanah sekitar kurang lebih 5-10%. 

Resiko yang dihadapi sangat besar yaitu pada likuiditas. Karena properti tidak dapat dijual sewaktu-waktu. Ada pula resiko penurunan harga bangunan. Ada juga biaya untuk maintenance. 

Rumah kita bukan termasuk properti karena tidak mendapat aliran keuntungan rutin. Kecuali pada rumah yang memiliki kamar untuk disewakan. 

Caranya investasi properti bisa dilakukan dengan 2 cara. Pertama dengan membeli tanah, kemudian membangun properti dan menjualnya ketika harganya cukup tinggi. Cara kedua dengan menyewakan properti untuk mendapat pemasukan. 

0 Response to "Jenis-Jenis Investasi"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel